PERKEMBANGAN DIRI (SELF) MENURUT ROGERS
Anak
mulai membedakan penggunaan kata “aku” dan “kepunyaanku”, anak juga
mengembangkan kemampuan untuk membedakan apa yang menjadi miliknya atau
bagian dari dirinya dan semua benda yang dilihatnya, didengar, diraba,
dan diciumnya ketika dia mulai membentuk suatu gambaran tentang siapa
dia, dengan kata lain dia mengembangkan suatu pengertian diri atau
self-concept.
Self-concept
menggambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa.
Secara khusus bagaimana diri itu berkembang apakah menjadi sehat atau
tidak, tergantung pada cinta yang diterima oleh anak dalam masa kecil.
Dalam proses perkembangan diri, anak memerlukan kebutuhan cinta dan
kebutuhan tersebut disebut positive regards.
Positive
regards adalah suatu penghargaan yang diterima oleh anak melalui rasa
cinta dan kasih sayang tetapi anak akan menjadi kecewa bila mendapatkan
celaan dan kurang rasa cinta dan kasih sayang.
Self-concept
sangat dipengaruhi oleh peranan ibu yang memberikan positive regards
atau celaan. Anak mengharapkan bimbingan tingkah laku dari orang lain
bukan dari dirinya sendiri. Anak yang merasa kecewa membutuhkan positive
regards yang kuat dan mengerahkan energi serta pikiran. Situasi ini
menegmbangkan “penghargaan positive bersyarat”(conditional positive
regards), ini berarti anak merasakan perasaan harga diri hanya pada
syarat-syarat tertentu. Anak menjadi defensive yang sewaktu-waktu
terjadi kecemasan, sebagai akibat sikap defensive kebebasan individu
terbatas, kodrat yang sejati tidak dapat diungkap sepenuhnya. Diri tidak
dibiarkan beraktualisasi sepenuhnya karena individu tidak dapat
berinteraksi sepenuhnya dan terbuka dengan lingkungan, maka mereka
mengembangkan “ketidakharmonisan”, dengan kata lain mereka tidak dapat
mengembangkan kepribadian-kepribadian yang sehat.
Syarat
utama kepribadian sehat adalah “penghargaan positive tanpa
syarat”(unconditional positive regards). Hal ini berkembang apabila ibu
memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak
bertingkah laku. Anak-anak yang bertumbuh dengan perasaan unconditional
positive regards tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan, dia
dapat mengambil bagian dalam kehidupan dengan bebas dan sepenuhnya.
Diri adalah dalam dan luas, karena diri itu mengandung semua pikiran dan
perasaan yang mampu diungkapkan orang itu dan diri juga fleksibel dan
terbuka kepada pengalaman baru serta tidak ada bagian dari diri yang
dilumpuhkan atau terhambat dalam ungkapannya.
Orang
ini bebas dalam mengaktualisasi diri dan mengembangkan seluruh
potensinya dan dapat maju ke tujuan terakhir, yakni menjadi orang yang
berfungsi sepenuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar