Minggu, 30 Desember 2012

FUNGSI PRODUKSI

Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku


1.PERENCANAAN DAN DESAIN PRODUK
Empat faktor utama yang perlu di perhatikan dalam mendesain dan merencanakan produk adalah sebagai berikut:
a.Globalisasi selera konsumen
b.Segmentasi pasar
c.Kondisi lokal
d.Teknologi

2.PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI
Suad Husnan dan Suwarsono (1994) mengistilahkan kapasitas produksi sebagai luas produksi , yaitu jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan yang optimal.
Zulian Y (1996) mengungkapkan bahwa untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan , yakni sebagai berikut:
a.Kapasitas bahan baku
b.Kapasitas jam kerja mesin
c.Kapasitas jam kerja
d.Modal kerja
e.Jumlah atau kapasitas permintaan

Faktor-faktor tersebut dikombinasikan untuk mencapai hasil yang optimum(keuntungan maksimum dan biaya minimum).Untuk mengkombinasikan berbagai faktor tersebut digunakan metode-metode sebagai berikut:
a.Metode Break even Point
BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya(TR=TC)dapat pula diartikan laba sama dengan nol.
b.Metode Liniear Programming
Metode liniear programming (LP) merupakan teknik matematik dalam membantu manajemen untuk mengambil keputusan.

3. DESAIN LAYOUT PABRIK
Layout berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan peralatan produksi dalam pabrik .
Menurut reksohadiprojo (2000: 127), layout fasilitas merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan di dalam proses produksi .

5. Perencanaan Bahan Baku
Bahan baku harus direncanakan sedemikian rupa sehingga menopang tercapainya tujuan bagian produksi yaitu tepat jumlah., tepat mutu, tepat waktu dan tepat ongkos atau harganya. Pengaturan bahan baku memiliki 2 aspek utama yaitu :
1. Penyediaan
2. Penggunaan
Persediaan Bahan
Konsekuensi biaya yang terjadi dalam pengadaan bahan itu ada dua macam yaitu :
a. Biaya Pembelian atau Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya pembelian adalah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan pembeliannya atau pemesanan bahan bakunya. Jadi biaya pembelian adalah biaya untuk melakukan kegiatan pembelian. Hal ini perlu diingatkan bahwa sering kali terjadi kekeliruan pengertian bahwa biaya pembelian itu diperhitungkan sebagai biaya atau harga bahan yang kita beli pada saat kita membeli bahan itu. Hal ini tidak benar. Harga bahan yang kita beli bukan merupakan biaya pembelian akan tetapi masuk sebagai biaya bahan, sedangkan biaya pembelian adalah biaya yang harus ditanggung dari kegitan pembeliannya seperti transportasi, komunikasi, penginapan, dan pelaksanaan pembelian tersebut.
b. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)
Biaya penyimpanan adalah biaya yang harus ditanggung karena kita harus menyimpan bahan yang sudah dibeli dan belum dipergunakan dalam proses produksi, Kedua biaya tersebut akan ditanggung bersama-sama oleh pengusaha. Oleh karena itu maka secara bersama akan membentuk total biaya persediaan yang merupakan jumlah dari kedua biaya tersebut.
Titik atau jumlah pembelian yang paling ekonomis yang dalam bahasa asing adalah “Economical Order Quantity” dan disingkat EOQ. Jumlah tersebut di pandang paling ekonomis karena total biaya yang ditanggungnya adalah yang tersendah, Titik terendah dari total biaya persediaan yang menimbulkan titik EOQ tersebut akan tercapai bila biaya penyimpanan sama besarnya atau berpotongan dengan biaya pemasaran.

Organisasi Lini



BAB 1 PENDAHULUAN

Saya akan membahas tentang :
  1. Organisasi Lini
  2. Organisasi Lini dan Staff
  3. Organisasi Fungsional

ORGANISASI LINI 
   Organisasi ini dalam pembagian tugas dan wewenang yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dan semua kekuasaan ditangan pimpinan. Dalam pelaksaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah. Organisasi semacam ini khususnya terdapat di instusi yang kecil sangat efektif karena keputusan cepat diambil dan pelaksanaan keputusan juga cepat.
 A. Ciri Organisasi Lini
  • Hubungan antara pimpinan dan bawahan masih bersifat melalui satu garis wewenang
  • Jumlah karyawannya sedikit
  • Pimpinannya adalah pemilik perusahaan
  • Merupakan suatu bentuk organisasi kecil
 B. Keuntungan
  • Pengendalian secara ketat dan dapat dilaksanakan
  • Pengambilan keputusan cepat
  • Kesatuan pemimpin terletak dalam satu tangan
  • Garis pimpinan tegas
 C. Kerugian
  • Hampir tidak dapat dibedakan antara tujuan pribadi dan tujuan perusahaan
  • Organisasi ini bergantung pada satu orang
  • Kesempatan untuk mengembangkan diri sangat terbatas
  • Pimpinan memiliki kecenderungan untuk menjadi diktator
ORGANISASI LINI DAN STAFF
   Organisasi Lini dan Staff adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Biasanya organisasi ini terjadi pada organisasi yang lebih besar dimana penyedia tenaga spesialis sudah semakin dirasakan untuk memberikan nasihat, saran teknis, dan jasa kapada unit operasional.
 A. Ciri Organisasi Lini dan Staff
  •  Pimpinannya hanya satu orang dan dibantu oleh para staf
  •  Terdapat dua kelompok wewenang
  •  Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan tertentu dan setiap bawahan mempunyai atasan langsung
  • Organisasinya besar, karyawan dan pekerjanya bersifat kompleks
  • Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung 
  • Pimpinan dan karyawan tidak semuanya saling mengenal
  • Spesialis yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optional
 B. Keuntungan
  • Adanya pembagian tugs yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staff melakukan kegiantan penunjang 
  • Asas spesialis yang ada dapat dilanjutkan menurut bakat bawahan masing-masing
  • Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah
  • Dapat digunakan dalam organisasi yang lebih besar.
 C. Kerugian
  • Pimpinan sering mengabaikan nasehat atau saran dari staff
  • Pimpinan staff sering mengabaikan gagasan yang dikemukankan oleh pimpinan lini
  • Adanya kemungkinan pimpinan stadd melampaui batas kewenangannya
  • Perintah lini dan perintah staff sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki dan sering tidak sama dalam memandang sesuatu

ORGANISASI FUNGSIONAL

   Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang dimana atasan memberikan tugas atau kewenangan kepada bawahan sesuai dengan apa yang diinginkan atasannya. Setiap pimpinan dari satuan mempunya kekuasaan untuk memerintah dan mengawasi semua bawahan mengenai bidangnya. Pada organisasi ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh berdasarkan spesialis atau bidang yang medalam.

A. Ciri Organisasi Fungsional
  • Dapat dibedakan pembidangan tugas secara tegas dan jelas
  • Bawahan akan menerima perintah dari atasan
  • Penempatan jabatan berdasarkan spesialisnya
  • Koordinasi menyeluruh biasanya hanya pada tingkat atasan
  • Terdapat dua kelompok wewenang yaitu, wewenang lini dan wewenang fungsi
 B. Keuntugan
  • Adanya pembagian tugas antara kerja fikir (mental) dan fisik
  • Dapat dicapai tingakat spesialisasi yang baik
  • Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi
  • Moral serta disiplin kerja yang tinggi
  • Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan
 C. Kerugian
  • Inisiatif perseorangan sering tertekan karena sudah dibatasi pada satu fungsi
  • Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena hanya bisa disatu bidang saja
  • Koordinasi yang sifatnya menyeluruh sulit diadakan karena orang-orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsinya

BAB II TEORI

Contoh penerapan sistem sturuktur organisasi salah satu perusahaan pengembang (developer company) yang ada dijakarta
   





Struktur organisasi dapat dijelaskan sistem dan ruang lingkup kerja masing-masing divisi (unsur).

1. Board of DirectorBoard of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat (head office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham pada perusahaan PT. Graha Buana Cikarang dan mereka juga memegang kekuasaaan penuh terhadap arah kebijakan yang diambil. Salah satu arah kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat planning bersama Direktur Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek induk) yang akan dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi mengangkat seorang Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.

2. Direktur EksekutifDirektur Eksekutif merupakan pimpinan tertinggi dalam menjalankan perusahaan dan Direktur Eksekutif bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan. Salah satu tugasnya yaitu mengontrol pelaksanaan master project (proyek induk). Direktur Eksekutif juga berada di kantor pusat dan setiap dua minggu sekali meninjau ke site office untuk memeriksa kemajuan progress proyek induk.

3. General ManagerGeneral Manager diangkat oleh Direktur Eksekutif untuk memimpin langsung proyek induk dan tetap stand by di site office. General Manager juga berfungsi sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan proyek induk. Dalam menjalankan tugas-tugasnya General Manager membentuk beberapa divisi manajemen yaitu Human Resources Department, Marketing Management, Management Information System, Production Management, dan Construction Management. Masing-masing divisi manajemen dikepalai oleh seorang manager.

4. Human Resources DepartmentDivisi ini mengatur seluruh urusan administrasi dan kepegawaian, antara lain: surat menyurat ke instansi perusahaan lain, transfer gaji karyawan, urusan surat perjanjian kerja, penyediaan peralatan kantor dan sebagainya